Peredaran Uang Palsu Meningkat

Peredaran Uang Palsu Meningkat

\"1117096-bah-uang-palsu-620X310\"BENGKULU, BE- Kantor perwakilan Bank Indonesia Bengkulu mencatat peningkatan peredaran uang palsu di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 lalu. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 uang palsu yang beredar di Bengkulu mengalami peningkatan sekitar 377 persen. \"Pada tahun 2012 kita mencatat uang palsu yang beredar sebanyak RP 2,8 juta namun pada tahun pada tahun 2013 lalu meningkat menjadi Rp 13,65 juta,\" ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono. Menurut Yuwono, uang palsu yang dicatat dan dimusnahkan Bank Indonesia tersebut terbagi dalam beberapa pecahan uang mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu. Uang uang dengan pecahan Rp 100 ribu Bank Indonesia mencata sebanyak 118 atau meningkat dari tahun 2012 sebanyak 17 lebar. Sementara itu untuk pecahan Rp 50 ribu sebanyak 35 lembar meningkat sebesar 105 persen dari 17 lembar pada tahun 2012, pecahan Rp 20 ribu sebanyak 5 lembar lebih sedikit dari tahun 2012 sebanyak 14 lembar. \"Selain dalam pecahan besar tahun ini kita juga menemukan pecahan dalam bentuk uang kecil yaitu Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu masing-masing 1 lembar,\" tambah Yuwono. Lebih lanjut Yuwono menjelaskan, Uang palsu yang dicatat di bank Indonesia tersebut adalah uang palsu yang masuk ke perbankan yang ada di Bengkulu, sedangkan uang palsu yang berada ditangan polisi maka tidak tercatat oleh pihaknya karena biasanya langsung dimusnahkan oleh pihak yang berwajib. Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Bank Indonesia selama beberapa tahun terakhir, peredaran uang palsu terbesar yang pernah dicatat Bank Indonesia Bengkulu yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp 32,195 juta, setelah itu mulai mengalami penurunan menjadi Rp 4,025 juta pada tahun 2011 dan kembali turun pada tahun 2012 sebanyak Rp 2,860 juta. Melihat meningkatnya peredaran uang palsu di Bengkulu tersebut, Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan lebih mengenali keaslian uang dengan cara 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang. \"Kita berharap agar masyarakat semakin berhati-hati dengan uang palsu dan selalu mengecek keaslian uang yang mereka terima dengan 3D, dan jika menemukan uang palsu diharapkan untuk segera melapor,\" harap Yuwono.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: